Minggu, 19 Desember 2010

Managemen Keuangan perusahaan



Manajemen Keuangan Perusahaan


• Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kesejahteraan

• Dalam pengambilan keputusan keuangan harus berfokus pada penciptaan kesejahteraan

Manajemen Keuangan
• Manajemen yang mengkaitkan perolehan, pembelanjaan/pembiayaan dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan

Keputusan Manajemen Keuangan
• Keputusan Investasi
• Keputusan Pembelanjaan dan Pembiayaan
• Keputusan Manajemen Aktiva

Tujuan Manajemen Keuangan
• Tujuan manajemen keuangan melihat pada tujuan perusahaan, yaitu
– Memaksimumkan laba
– Memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham
– Memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham dengan tidak melepaskan tanggungjawab social.

Peranan Manajemen Keuangan
• Bertanggung jawab terhadap keputusan
– Perolehan
– Pembiayaan
– Pengelolaan aktiva
• Pengalokasian sumber-sumber ekonomi agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi
• Dapat menghadapi perubahan lingkungan dalam alokasi aktiva

Tanggung Jawab Manajer Keuangan
• Peramalan dan perencanaan keuangan
• Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan
• Pengkoordinasikan dan pengendalian
• Interaksi dengan pasar modal

Penganggaran Modal adalah proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap  dan keputusan penganggaran modal mungkin adalah keputusan paling penting yang harus diambil oleh para manajer keuangan.

Kriteria Penilaian Investasi

Ada beberapa kriteria dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan beberapa metode :

a.      Payback Method.
b.       Average Return on Investment
c.       Present Value
d.       Discounted Cash Flows.


Payback Method

·       Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain sepertipayoff method dan pay out method.
·       Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.

Perhitungan Pay-back yang belum memperhitungkan Unsur Pajak Penghasilan



Pay-back Period  =           Investasi                    .
( dlm tahun)             Laba Tunai rata-2 per tahun


Misal :

Suatu rencana investasi membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi diferensial) sebesar Rp. 80.000.000,- diperkira- kanlaba tunai setelah pajak /tahun selama 5 tahun berturut turut yakni : Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36 juta dan Rp. 25 juta.

        Perhitungan pay-back period jika Aliran Kas Masuk Bersih tiap periode tidak sama :


Tahun
Laba Tunai
Investasi Yang Ditutup
Payback Period yang Diperlukan
1
Rp. 23 juta
Rp. 23 juta
1,0
2
Rp. 18 juta
Rp. 18 juta
1,0
3
Rp. 21 juta
Rp. 21 juta
1,0
4
Rp. 36 juta
Rp. 18 juta
0,5
5
Rp. 25 juta
-
-


Rp. 80 juta
3,5 tahun



Kesimpulan : Dalam jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat kembali sebelum masa umum ekonomisnya habis.


Kebaikan dan Kelemahan Payback Method

Kebaikan

1)            Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.
2)            Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.
3)            Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.


Kelemahan

1)         Tidak memperhitungkan nilai waktu uang
2)         Metode ini tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali.



Average Return on Investment Method
( Metode Rata-rata Kembalian Investasi)

Metode ini juga disebut Accounting method atau Financial Statement method.

Rumus. : Rata-rata kembalian Investasi



Rata-Rata Kembalian       =   Laba Sesudah Pajak  = … %
Investasi                               Rata-Rata Investasi


Kriteria Penilaian.

a.            Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.
b.             Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.

Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian Investasi.

-   Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.


Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian Investasi

a.            Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
b.             Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.
c.             Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.


Contoh :

Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah Rp. 10.000.000. diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap  tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash inflows) rata-rata sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kas keluar (cash                                                         outflows), termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp.  2.500.000.

Tarif Kembalian Investasi :

Rp.(4.000.000 – 2.500.000) – (10.000.000/10)
                     Rp. 10.000.000

= 5%


Present Value Method
Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang dida- sarkan pada pertimbangan penghematan biaya, informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan adalah biaya diferensial tunai, yang merupakan penghematan biaya operasi tunai di masa yang akan datang sebagai akibat dari penggantian aktiva tetap tersebut.

Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya diferensial tunai) dengan adanya penggantian aktiva tetap tersebut dikurangi atau ditambah dengan dampak pajak penghasilan akibat biaya diferensial selama umur ekonomis aktiva tetap kemudian dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu.

Kriteria Penilaian :

Apabila jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva dirensial, maka usulan investasi tersebut dianggap mengun tungkan. Dan sebaliknya.

Perhitungan Nilai Tunai

Dapat ditentukan dengan rumus :  NT = AK      1     .
                                                                                                        1 + I ) n
Keterangan :

                NT      = Nilai tunai
                AK      = Aliran Kas
i.                   =  tariff kembalian investasi.
n     =  jangka waktu

Faktor 1/(1+i)  tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat untuk berbagai tarif kembalian dan janga waktu.

Nilai Tunai Rp 1,00

        p.
1%
2%
4%
6%
8%
10%
n.






1
0,990
0,980
0,962
0,943
0,926
0,909
2
0,980
0,961
0,925
0,980
0,857
0,826
3
0,971
0,942
0,889
0,840
0,794
0,751
4
0,961
0,924
0,855
0,792
0,735
0,683
5
0,951
0,906
0,822
0,747
0,681
0,621


Gambar 2. Tabel Nilai Tuna Rp. 1

        Jadi uang Rp 1 yang akan diterima pada akhir tahun ke-3, apabila dinilaitunaikan sekarang pada tariff kembalian 2% per tahun akan menjadi bernilai Rp. 1/1,0233


Contoh Kasus :

        Mr Frenky merencanakan untuk menginvestasikan dananya untuk pembelian Mesin Giling seharga Rp. 300.000.000,- . Mesin tersebut diperkirakan berumur 5 tahun tanpa nilai residu pada akhir tahun. Atas dasar aliran kas masuk bersih diperkirakan sebesar Rp. 65.000.000 per tahun, dengan tarif kembalian 10% per tahun.

Berdasarkan informasi tersebut, keputusan apa yang harus diambil dari investasi tersebut, jika digunakan Present Value Method ?


Perhitungan Nilai Tunai Kas Masuk Bersih
Present Value Method


Tahun
Kas Masuk Bersih
Tarif Kembalian.
Nilai Tunai Kas Masuk Bersih
1
Rp.  65 juta
0,909
Rp.   59.085.000
2
Rp.  65 juta
0,826
Rp.   53.690.000
3
Rp.  65 juta
0,751
Rp.   48.815.000
4
Rp.  65 juta
0,683
Rp.   44.395.000
5
Rp.  65 juta
0,621
Rp.   40.365.000

Jml Nilai Tu-
Nai Kas Bersih
Rp. 246.350.000



Kesimpulan : Investasi sebaiknya ditolak, karena aliran kas masuk bersih lebih kecil dari nilai investasi yang ditanam- kan.

Proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan lima teknik analisis penganggaran modal :
  1. Periode pembayaran kembali .(Payback Period)
  2. Metode pembayaran kembali terdiskonto ( Discounted payback period)
  3. Metode nilai sekarang bersih (NPV-Net Present Value)
  4. Tingkat pengembalian internal (IRR- Internal Rate of Return)
  5. Metode IRR yang dimodifikasikan (MIRR-Modified IRR)
     A.1. Periode Pembayaran Kembali
Periode pembayaran kembali didefinisikan sebagai sejumlah tahun yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya suatu proyek Metode ini mengabaikan arus kas diluar periode pembayaran kembali  dan tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Akan tetapi , pembayaran kembali memberikan indikasi mengenai risiko dan likuiditas suatu proyek, karena menunjukkan berapa lama modal yang diinvestasikan akan berada dalam risiko.
      A.2. Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto
     Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto mirip dengan metode pembayaran kembali biasa kecuali bahwa metode ini mendiskontokan arus kas pada tingkat biaya modal proyek. Metode ini mempertimbangkan nilai waktu dari uang tetapi mengabaikan arus kas diluar periode pembayaran kembali.
A.3.Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
      Metode Nilai Sekarang Bersih mendiskontokan seluruh arus kas pada tingkat biaya modal proyek dan kemudian menjumlahkan arus-arus kas tersebut. Proyek akan diterima jika NPV-nya positif.
 A.4. Metode Pengembalian Internal (IRR)
      Metode pengembalian internal didefinisikan sebagai tingkat diskonto yang memaksa NPV proyek sama dengan nol. Proyek akan diterima jika IRR-nya lebih besar daripada biaya modal
A.5. Metode IRR yang dimodifikasi.(MIRR)
      Metode NPV dan IRR akan menghasilkan keputusan penerimaan / penolakan yang sama untuk proyek-proyek yang independen, tetapi jika proyek-proyek tersebut saling eksklusif, maka dapat terjadi konflik peringkat. Jika terjadi konflik peringkat, maka sebaiknya menggunakan metode NPV. Metode NPV dan IRR lebih unggul daripada metode pembayaran kembali, tetapi NPV lebih unggul dari IRR, karena NPV berasumsi arus kas akan diinvestasikan  kembali pada tingkat biaya modal perusahaan , sedangkan IRR berasumsi arus kas akan diinvestasikan kembali pada tingkat IRR proyek. Investasi kembali pada tingkat biaya modal umumnya adalah asumsi yang lebih baik karena lebih mendekati kenyataan.
      Metode IRR yang dimodifikasi memperbaiki masalah yang terdapat dalam IRR biasa. MIRR melibatkan perhitungan nilai akhir (TV) dari arus kas masuk yang dimajemukkan pada tingkat biaya modal perusahaan dan kemudian menentukan tingkat diskonto yang memaksa nilai sekarang TV menjadi sama dengan nilai sekarang arus kas keluar.
      CONTOH SOAL :
Anda adalah seorang analis keuangan . Direktur penganggaran modal telah meminta anda untuk  menganalisis dua usulan investasi modal, Proyek S dan Proyek T. Masing-masing proyek memiliki biaya sebesar $ 10.000 dan biaya modal dari setiap proyek adalah 12 % . Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah 12 %. Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah sebagai berikut :
EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH
TAHUN
PROYEK S
PROYEK T
0
($10.000)
($10.000)
1
      6.500
     3.500
2
      3.000
     3.500
3
      3.000
     3.500
4
      1.000
     3.500



Pertanyaan :
1. Hitunglah periode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih (NPV). Tingkat pangembalian internal (IRR) dan tingkat pengembalian internal yang dimodifikasikan (MIRR) setiap proyek
2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat independent
3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat saling eksklusif

JAWABAN :
DIKETAHUI :
1. Tahun sebelum pengembalian penuh
Proyek S sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal akan kembali pada tahun ketiga ($6.500 + $ 3.000 + $ 500= $10.000). JADI  Tahun sebelum pengembalian penuh adalah tahun ke-2
Proyek T sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal akan kembali pada tahun ketiga ($3.500 + $ 3.500 + $3.500= $10.000) JADI  Tahun sebelum pengembalian penuh adalah tahun ke-2
2. Biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun
*= -$10.000- $6.500 (lihat tabel soal tahun pertama diharapkan arus kas 6.500)= -$3.500
 = - $3.500- $3.000 (lihat tabel soal tahun kedua diharapkan arus kas $3.000)= - $500
JADI Proyek S, biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun adalah   - $ 500
*= -$10.000- $3.500 (lihat tabel soal tahun pertama diharapkan arus kas 3.500)= -$6.500
 = - $6.500- $3.500 (lihat tabel soal tahun kedua diharapkan arus kas $3.500)= -$3.000
JADI Proyek T, biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun adalah   - $ 3.000

HASIL EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH (CFt)
TAHUN
PROYEK S
PROYEK T
0
 ($10.000)
 ($10.000)
1
     (3.500)*
     (6.500)
2
      ( 500)
     (3.000)
3
      2.500
         500
4
      3.500
      4.000


1. a. Pembayaran Kembali
                                          Tahun sebelum                        Biaya yang belum dikembalikan  
                                          pengembalian penuh        +      pada awal tahun
Pembayaran kembali S   =                                                                            _______________________________________
                                                                                                                                        Arus kas selama tahun berjalan

                                            
Pembayaran kembali s   = 2 +  $ 5.00/ $ 3.000 =2,17 years
Pembayaran kembali t    = 2+ $3.000/$3.500   =2,86 years
1.b.NILAI SEKARANG BERSIH
                         CF1        CF2                        CFn
NPV= CF+______+  ______  +……   + _____
                     (1+k)1          (1+k)2                            (1+k)n
           =   n         CFt
                      ______
            t=0  (1+k)t          

NPV  S = -$10.000+$6.500/(1,12)1+$3.000/(1,12)2+$3.000/(1,12)3+$1000/(1,12)4
                    =   $.966,01
NPV  T = -$10.000+$3.500/(1,12)1+$3.500/(1,12)2+$3.500/(1,12)3+$3.500/(1,12)4
                    =   $.630,72            
1.c. TINGKAT PENGEMBALIAN INTERNAL
                         CF1               CF2                            CFn
IRR =0 = CF+______+         ______  +……   +      _____
                     (1+IRR)1          (1+IRR)2                            (1+IRR)n
                0 =   n            CFt
                                ______
                  t=0  (1+IRR)t          


IRR S = 18,0 %
IRR T = 15,0%
1.d MODIFIKASI IRR
                 PV BIAYA = PV NILAI AKHIR
                                                                               n         CIFt (1+k)n-1
                                                                                
                                                    t=0
                n         COFt 
                      ______ =     __________________________
            t=0  (1+k)               (1+MIRR)n


                   PV BIAYA =        TV
                                       ______________
                                         
                                      (1+MIRR)n


TV  S = $6.500/(1,12)3+$3.000/(1,12)2+$3.000/(1,12)1+$1000  = $17.255,23
TV  T = $3.500/(1,12)3+$3.500/(1,12)2+$3.500/(1,12)1+$3.500 = $16.727,65
MIRR S= 14,61%
MIRR T= 13,73%            
A.    MENGAMBIL KEPUTUSAN PROYEK DALAM PENGANGGARAN MODAL
2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika independen
Proyek yang mendapat peringkat lebih tinggi
1. metode pembayaran kembali                             proyek S
2. NPV                                                                   proyek S
3. IRR                                                                     proyek S
2. MIRR                                                                 proyek S
Seluruh metode menghasilkan peringkat Proyek S berada di atas Proyek T. Tambahan lagi, kedua proyek dapat diterima menurut criteria NPV, IRR, dan MIRR, jadi kedua proyek seharusnya akan diterima jika kedua proyek tersebut independent
3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika eksklusif
Kita akan memilih proyek S karena nilai NPV lebih tinggi pada k=12%



TUGAS
Anda adalah seorang analis keuangan . Direktur penganggaran modal telah meminta anda untuk  menganalisis dua usulan investasi modal, Proyek S dan Proyek T. Masing-masing proyek memiliki biaya sebesar $ 20.000 dan biaya modal dari setiap proyek adalah 12 % . Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah 12 %. Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah sebagai berikut :
EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH
TAHUN
PROYEK S
PROYEK T
0
($12.000)
($12.000)
1
      6.500
     3.500
2
      3.000
     3.500
3
      3.000
     3.500
4
      1.000
     3.500


Pertanyaan :
1. Hitunglah periode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih (NPV). Tingkat pangembalian internal (IRR) dan tingkat pengembalian internal yang dimodifikasikan (MIRR) setiap proyek
2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat independent
3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat saling eksklusif

Mengapa perusahaan memerlukan dana
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Di bawah ini terdapat dua macam pengeluaran mengapa perusahaan membutuhkan dana.
Ø Pengeluaran jangka pendek (short term/operating expenditures )
Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang di tanamkan pada persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupuhn barang jadi) , pembayaran untuk membayar upah dan gaji karyawan, serta biaya opersi lainnya.

Ø Pengeluaran jangka panjang ( long term/ capital expenditures )
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran oprasionalnya, perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakaina panjang. Sebagai contoh akktiva tetap adalah investasi tanah, gedung, dan pembelian mesin-mesin.

Pengertian dari Perusahaan Pembiayaan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, dalam pasal 1 huruf ( b) dikatakan bahwa Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan.
Perusahaan Pembiayaan merupakan badan usaha yang melaksanakan kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan. Selain Perusahaan Pembiayaan, bank dan lembaga keuangan bukan bank juga meruapakan badan hukum yang melaksanakan aktivitas dari lembaga pembiayaan yaitu :
1 Sewa Guna Usaha;

2. Modal Ventura;

3. Perdagangan Surat Berharga;

4. Anjak Piutang;

5. Usaha Kartu Kredit;

6. Pembiayaan Konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar