Nama : Siti Hutami Widianingsih
Npm : 26210593
Kelas : 4EB06
SUDUT PANDANG SEJARAH
Sejarah
akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan
bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk
diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak
lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus – menerus dalam bidang teori dan
praktik di seluruh dunia.
1.
Sistem pembukuan berpasangan
(double-entry bookkeeping) berawal dari negara – negara kota di Italia pada
abad ke-14 dan ke-15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan
internasional di Italia Utara dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara
dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia”
kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan
kelompok Hanseatik. Singkat kata, gagasan akuntansi pembukuan berpasangan
mencapai kepulauan Inggris. Perkembangannya menciptakan kebutuhan yang tak
terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan
mengendalikan perusahaan daerah koloni serta untuk pencatatan perusahaan
kolonial. Kebutuhan – kebutuhan tersebut menyebabkan tumbuhnya masyarakat
akuntansi pada tahun 1850-an dan profesi akuntansi publik di Skotlandia dan
Inggris tahun 1870-an.
2.
Perkembangan juga terjadi di tempat
lain, model akuntansi Belanda di ekspor ke Indonesia. Sistem akuntansi Prancis
menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah di Afrika yang di bawah pemerintahan
Prancis, sedangkan kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang,
Swedia dan Rusia.
SUDUT PANDANG
KONTEMPORER
Terdapat sejumlah
faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi
internasional. Faktor – faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan
terus – menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional
yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendalian
nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung dan
transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun
terakhir, sehingga mengurangi hambatan terhadap bisnis internasional.
PERTUMBUHAN DAN
PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional
secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini yang
barakar dari masa lampau, akan terus berlanjut.
Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan
kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi mata uang asing.
Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing
langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar
negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau
aliansi strategis. Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer
keuangan dan akuntan menghadapi resiko barupa semua jenis masalah yang ketika
operasi perusahaan tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan
didalam wilayah satu negara.
KOMPETISI GLOBAL
Faktor lain yang turut
menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena
kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal
yang baru. Yang baru adalah standar perbandingan yang digunakan kioni melampaui
batas – batas nasional.
Dalam penentuan acuan
terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati – hati untuk memastikan
bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar – benar dapat dibandingkan.
Sebagai contoh, satu alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah
pengembalian atas ekuitas (return on equity – ROE).
MERGER DAN AKUISISI
LINTAS BATAS
Merger umumnya
diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi
memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka - angka
yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
Perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses panilaian
perusahaan.
Sebagai contoh,
penilaian perusahaan sering kali didasarkan pada faktor - faktor berbasis
harga, seperti rasio harga atas laba (P/E). Pendekatan di sini adalah untuk
menurunkan rata-rata faktor P/E untuk perusahaan yang sebanding dalam industri
dan menerapkan faktor ini atas laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang sedang
dinilai untuk menghasilkan harga tawaran yang memadai. Perhatian utama
perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target
akuisisi asing adalah sejauh apa faktor E (laba-earnings) dalam ukuran P/E ini
merupakan refleksi sesungguhnya dari variabel yang sedang diukur, bila
dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi. Perbedaan aturan
pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam
pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.
INOVASI KEUANGAN
Manajemen resiko telah
menjadi istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan menajemen. Dengan
deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan,
volatilitas dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal
yang biasa. Berdasarkan kondisi dunia saat ini, manajer keuangan perlu
menyadari resiko yang mereka hadapi yang berasal dari volatilitas tersebut,
memutuskan resiko manakah yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi
manajemen risiko yang dijalankan. Meskipun kemajuan teknologi memungkinkan
pergeseran risiko keuangan ke pihak lain, tetapi beban untuk mengukur risiko
antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok
besar pelaku pasar.
INTERNASIONALISASI
PASAR MODAL
Faktor yang banyak
menyumbang perhatian lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan
eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi dan
para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia.
Federasi Pasar Modal
Dunia (World Federation of Exchnages) melaporan bahwa jumlah perusahaan
domestik mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa pasar dan menurun di
beberapa pasar yang lain selama masa - masa awal dekade sekarang. Meskipun
demikian, rata – rata ukuran dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan
yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang sebagian disebabkan
oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham
(delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait.
Tiga wilayah pasar
ekuitas terbesar adalah Amerika Utara, Asia Pasifik dan Eropa
1.
Amerika Utara
Ekonomi
AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an.
Pada tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi bursa efek lain diseluruh
dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai
perdagangan saham asing, modal yang diperoleh perusahaan yang baru terdaftar,
jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing
yang mencatatkan sahamnya.
2.
Asia
Banyak
ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua
terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai perekonomian global
utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang
fenomenal. Beberapa krisis keuangan di Asia selama tahun 1990-an menunjukkan
kerentanan dan ketidakmatangan perekonomian di Asia dan memperlambat
pertumbuhan pasar modal di wilayah ini.
Namun
demikian, prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat.
Kapitalisasi pasar sebagai persentase dari produk domestik bruto (Gross
Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan Amerika Serikat dan
beberapa pasar utama Eropa, yang menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat
memainkan peranan yang lebih besar di banyak perekonomian Asia.
3.
Eropa Barat
Eropa
adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi
pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut
menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua
tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa kontinental adalah perubahan perlahan
menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri - ciri pasar ekuitas
London dan Amerika Utara.
PASAR EKUITAS EROPA –
TINJAUAN LEBIH DEKAT
Pasar modal Eropa
sedang mengalami perubahan besar dalam waktu singkat, sebagian dikarenakan
globalisasi perekonomian dunia dan meningkatnya integrasi ekonomi di dalam Uni Eropa. Perubahan ini
mencerminkan dan sekaligus merupakan contoh perubahan yang terjadi di pasar
modal di seluruh dunia.
Budaya Ekuitas yang
Baru di Eropa Kontinental
Persaingan yang
intensif di kalangan bursa efek Eropa memicu timbulnya perkembangan suatu
budaya ekuitas. Selama tahun 1990-an pasar Eropa Kontinental menjadi lebih
berorientasi kepada investor untuk meningkatkan kredibilitas mereka dan menarik
pencatatan saham baru. Banyak regulator efek dan bursa efek Eropa telah
melaksanakan aturan pasar lebih ketat dan memperkuat upaya penegakan aturan.
Meski demikian, persaingan ketat juga
menyebabkan bursa efek dan regulator nasional untuk mempermudah aturan
pencatatan saham dan memberikan pengecualian khusus bagi perusahaan penerbit
saham.
Perusahaan di Eropa
Kontinental telah memulai upaya untuk meningkatkan lingkup pengungkapan yang
dilakukan, memperbaiki pelaporan keuangan dan memperkuat tata kelola perusahaan
mereka selama tahun 1990-an untuk menarik modal baru dan minat investor. Namun
banyak dari perusahaan termasuk diantaranya perusahaan terbesar didunia, masih
tertinggal jauh pengungkapan dan standar pencatatan saham yang ada di Inggris
dan Amerika Utara.
Pencatatan dan
Penerbitan Saham Lintas Batas
Gelombang minat
melakukan pencatatan saham lintas batas yang terjadi di pasar baru Eropa,
menunjukkan bukti bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan
pencatatan lintas - batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham,
meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau membangun kesadaran
masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara - negara dimana perusahaan
memiliki operasi yang signifikan dan/atau pelanggan utama.
Banyak perusahaan Eropa
mengalami kesulitan ketika memutuskan dimana meningkatkan jumlah modal atau
mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum,
aturan dan karakter kelembagaan yang berbeda saat diperlakukan saat ini.
Pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa
efek saling berhubungan. Negara asal, industri, dan besarnya penawaran
perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
Sumber :
D.S.Choi,Frederick dan
Garyk,Meek.2005.International Accounting.Jakarta:Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar